klik me

Rabu, 16 Mei 2012

Wisata Alam Giri Manik




Giri manik adalah salah satu objek wisata di daerah wonogiri.Tepatnya di desa slogohimo sekitar 40km ke timur dari pusat kota wonogiri.Jalanan menuju ke pariwisata alam ini tidak lah terlalu sulit.Bila kita naik bus dari solo,tinggal kita naik bus jurusan ponorogo turun di pasar slogohimo.Bila kita perginya rombongan bisa sewa mobil carteran,kalau sendirian bisa kita gunakan ojek.
Kali ini kami berwisata kesana menggunakan motor.Kami berangkat dari solo dengan 4 motor dan kami berboncengan semua.Perjalanan ke sana memang tidak ringan,jarak yang harus kami tempuh dari solo sekitar 70km.Dari solo ke pusat kota wonogiri,jalanan tergolong lancar,selain medannya datar kemacetan pun jarang terjadi.Tapi setelah melewati kota menuju kea rah timur, medan jalan mulai berliku-liku.Apalagi setelah melewati pasar pertama yang disebut dengan pasar Ngadirojo,jalanan meliuk-liuk karena memang melewati jalur perbukitan.Selain tikungan tajam di sini jalan juga naik turun dan di tikungan-tikungan terkadang kita tidak bisa melihat lawan arah,karena pandangan terhalang dinding tebing.
Kami pun telah banyak di pesan oleh teman yang rumahnya di daerah sana,”kalau di jalan tikung-tikung jangan sampai menginjak garis tengah jalan karena di sini terlalu berbahaya”.Pesan dari teman ini pun berusaha kami jalani.Tapi ,ya lagi-lagi kebiasaan anak muda di kota, kalau naik motor ngak mau mengalah.Akhirnya ada teman kami yang nekat melanggar garis tengah di tikungan,karena mau membalap motor di depannya.Karena terkejut dengan adanya bus di hadapannya dia pun membanting stang ke arah kiri.Karena terlalu gugup akhirnya dia pun terjatuh di pinggir jalan,dan yang membonceng terpental sampai ke portal pembatas jalan dengan jurang.Syukur Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa.
Kami segera menolong mereka dan banyak memberikan pesan-pesan supaya lebih hati-hati lagi.Karena teman ku yang jatuh tadi masih shock maka pengendaranya dig anti dengan yang lain.Sampai di pasar jatisrono kami berhenti sejenak ,sambil menenangkan teman yang shock tadi serta istirahat.
Setelah beberapa saat istirahat kamipun melanjutkan perjalanan.Akhirnya setelah mengendarai hampir 3jam di atas motor dengan berbagai haling rintang kami sampai juga di giri manik.Karena hari itu bukan hari liburan dan disitu termasuk obyek wisata baru di buka,jadi kami jarang bertemu dengan orang di sana.Motor kami pun hanya kami parkir di sebuah lapak yang tak terpakai dengan mengkunci stang dan mengambil businya.
Ternyata untuk sampai ke curuj/gerojokan kami harus berjalan kaki melewati jalan setapak di antara rimbunnya hutan.Kami berjalan berbaris satu persatu penuh dengan rasa penasaran,karena suara dari grojokan tersebut sudah terdengar dari kejahuan.Setelah berjalan lebih dari 1jam akhirnya kami sampai juga di grojokan yang di sebut dengan curug Manikmoyo.
Ketika siang hari curug ini begitu indah dan kita bisa melihat bayangan pelangi di sana karena tempatnya yang terbuka,hingga sinar matahari bisa langsung mengenai percikan air yang menimbulkan pelangi.Lelah kami di perjalanan pun terbayar dengan kepuasan ketika kami memandangi kebesaran ciptaanNya ini.Serta sejuknya air yang masih jernih yang langsung dari mata air di pucak gunung.
Dari cerita inilah dapat kita ambil hikmahnya bahwa setiap hal bila tidak di jalankan dengan hati-hati akan berakibat fatal.Apalagi di jalanan saat maut selalu mengintai dari arah manapun.Kita tidak bisa memungkiri bila waktunya tiba kita mati maka tiada lagi yang mampu mencegah hal itu terjadi.Dan setiap apa yang kita lakukan di muka bumi ini pasti akan kita unduh hasilnya di akhirat kelak,seperti halnya ketika kita melakukan perjalanan pasti kita mempunyai tujuan.Hidup di dunia pun kita harus mempunyai tujuan yang jelas,bila tidak jangan harap hidup kita akan tentram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar